Kelu
Masih kelu lidah ini
mengingatimu...
Kau yang datang padaku dengan air mata
Masih kelu lidah ini
mengingatimu...
Kau yang datang padaku dengan air mata
Bertanya tentang apa itu bahagia
Tangan ini masih membeku
Tak sanggup hapus air matamu
Kau yang sekian lama berkawan dengan luka
Pada akhirnya tiba
Di titik untuk menyerah juga
Sahabat,
aku memang pernah merasakan perih
tapi tak seperih perihmu
aku memang pernah terluka
tapi tak sedalam lukamu
Aku tak punya cukup kata
yang mampu mengobati lukamu
menghapus perihmu
Aku hanya punya waktu
Untuk mendengar keluhmu
Hanya punya bahu
Untuk kau sandarkan lelahmu
Aku akan selalu ada untukmu
[Untuk seorang sahabat yang mengakrabi luka dalam kesendirian. Yang meragukan bahagia di hari depan. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi...]
Tangan ini masih membeku
Tak sanggup hapus air matamu
Kau yang sekian lama berkawan dengan luka
Pada akhirnya tiba
Di titik untuk menyerah juga
Sahabat,
aku memang pernah merasakan perih
tapi tak seperih perihmu
aku memang pernah terluka
tapi tak sedalam lukamu
Aku tak punya cukup kata
yang mampu mengobati lukamu
menghapus perihmu
Aku hanya punya waktu
Untuk mendengar keluhmu
Hanya punya bahu
Untuk kau sandarkan lelahmu
Aku akan selalu ada untukmu
[Untuk seorang sahabat yang mengakrabi luka dalam kesendirian. Yang meragukan bahagia di hari depan. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi...]
Ditulis untuk diposting sebagai
status Facebook, 31 Maret 2012
No comments:
Post a Comment