Monday, April 30, 2012

Ketakutanmu



"Apakah ketakutan terbesar dalam hidupmu?"
Tanya malam tiba-tiba, mengejutkan aku yang sedang menikmati irama musik alam: rinai hujan, desir angin, gesekan dedaunan, serangga-serangga malam, dan anak-anak ayam yang kedinginan.

"Apakah itu kematian?"
Tanya malam lagi.

Aku terdiam. Kembali kuresapi musik alam. Kuresapi pertanyaan malam tentang ketakutan.

Membayangkan kematian memang menakutkan. Bahwa tak seorang pun tahu, akan seperti apa kematiannya. Tapi bagiku, bukan itu...

"Apa yang kau takutkan?"
Tanya malam mendesakku.

Aku masih saja diam. Lalu bayangan akan kesalahan-kesalahanku di masa lalu bergerak pelan di benakku, silih berganti. Kesalahan besar, kesalahan kecil, kesalahan fatal...

Bukan kematian yang kutakutkan. Aku takut jika dosaku belum terampuni. Takut jika hutang dan janji tak pernah sempat terbayarkan. Takut kewajiban-kewajiban tak sempat tertunaikan. Takut bila kesalahan-kesalahanku pada sesama belum termaafkan. Takut jika kezolimanku yang kusengaja ataupun tidak ternyata tak terlupakan. Aku takut...

"Takut saja tidak cukup" Kata malam menghentikanku membuat daftar ketakutan.

"Kau bisa, selalu bisa mengusahakan agar berhenti menakuti hal yang tak perlu kau takutkan" kata malam datar.

"Keampunan Tuhan sangat luas"
kata malam lagi. Aku mengangguk pelan mengiyakan. Aku pun meyakini hal yang sama. Bahwa Tuhan mengerti kesungguhan pertobatan seorang hambanya.

"Memohon maaf pada sesama pun tak ada susahnya, tak ada salahnya" lanjut malam lagi.
Aku kembali mengangguk pelan.

Aku hanya ingin menjadi baik, agar aku lepas semua ketakutan yang melekat, agar aku selalu bisa tersenyum menyambut malam dan pagi yang datang silih berganti.

Maka, saat desir angin malam menyapaku, kutitipkan pesan padanya: sampaikan permintaan maafku pada seluruh manusia yang pernah kusakiti, kuzalimi...

Suatu saat nanti kita bertemu, akan kutanyakan padamu, apakah angin telah sampaikan pesanku untukmu...

Suatu saat nanti kita bertemu, kuyakin kau telah memaafkan aku, melupakan kesalahanku, dan tersenyum menggenggam tanganku: Tak ada yang perlu ditakutkan, karena kita selamanya saudara yang saling memaafkan...

Dan kita saling tersenyum
:)

Menjelang Operasi Appendicitis Laparoscopy
Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 30 April 2012

Tuesday, April 17, 2012

Mimpi Buruk



"Mimpi buruk?"
Tanya Malam mengejutkanku.

"Mimpi apakah itu yang membuatmu terbangun dengan air mata?"
Angin pun bertanya ingin tahu.

Dalam mimpiku yang sangat indah, aku merasakan kebahagiaan yang sangat. Mendapatkan sesuatu yang telah belasan tahun aku inginkan.

"Lalu mengapa kau terlihat murung saat terbangun tadi?"
Tanya malam.
"Dan mengapa air mata itu, bukankah seharusnya kau tersenyum?"
Angin menambahkan.

Bagiku, mimpi buruk adalah ketika ku mendapati sesuatu yang indah dan menyenangkan dalam mimpi, Hal yang aku tahu pasti bahwa aku takkan pernah bisa mendapatkannya dalam hidupku yang sebenarnya.
Aku tak ingin memimpikannya lagi. Karena aku takut aku akan memilih untuk tidur selamanya demi mendapati mimpi itu.

Angin dan Malam terdiam.
Ku usap air mata, ku tarik kembali selimut dan berdoa:
Tuhan, jangan hadirkan mimpi itu lagi...

Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 17 April 2012

Friday, April 13, 2012

Rasa Itu



Maafkan aku
yang tak jujur padamu
Tentang rasa
yang ku bilang
kini tak lagi kurasakan

Maafkan aku
Bahwa sesungguhnya
rasa itu masih ada
Masih kurasa sama
Aku bisa tak jujur padamu,
Tapi nyatanya aku tak bisa bohongi diriku
Bahwa rasa itu masih saja ku rasakan
Entah sampai kapan...

(Habis, kalo aku bilang padamu masih merasa pusing, pasti aku ngga boleh minum kopi... iya kaan??) 

Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 13 April 2012 729PM

Wednesday, April 4, 2012

Ku Ingin Kau Tahu



Aku ingin kau tahu
Apa yang ku rasakan
Apa yang ku inginkan

Aku ingin tahu
Apa kau merasakan hal yang sama
Apa kau menginginkannya juga

Meski aku tahu
Meski rasa kita sama
Itu takkan membawa kita ke mana
Tak kan berarti apa-apa

Aku hanya ingin tahu saja
Apa kau lapar sepertiku? udah jam makan siang nih...
Aku pingin maem nasi dengan sayur lodeh dan baceman ayam...
Kamu pingin apa?

Bottom of Form

Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 4 April 2012 10:54 AM

Tuesday, April 3, 2012

Hujan Musim Ini



Hujan musim ini menghapus jejakmu sudah
Berlalulah, Berlalulah
Jemput hari depanmu yang indah
Tinggalkanku dengan segala gundah
Hujan musim ini belum berhenti
Menghujani lukaku yang tak terperi
Tapi luka ini kan terobati
Ketika mentari kembali menghangati

Hujan Musim ini masih bersisa
Namun di sana masih ada asa
Bahwa akan ada masanya
Semuanya menjadi baik baik saja

[Hanya sekedar kata untuk merayakan hujan yang datang menjelang tengah malam. Bukan tentang siapapun dan bukan untuk siapapun. Rasah GR dan harap maklum]

Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 3 April 2012