Senja menyapaku yang termangu
menatap langit yang menjingga. Tiada mendung, tiada hujan. Tapi senja
mengantarkan kesenduan.
Senja menyapaku dengan tawa sinisnya:
"Tak perlu kau risaukan segala apa yang kau rasa"
Senja menyapaku dengan tawa sinisnya:
"Tak perlu kau risaukan segala apa yang kau rasa"
Katanya seolah mengerti rasaku
saat ini.
"Rindu itu selamanya akan ada di hatimu, selama kau yakin akan selalu ada senyum untukmu saat kau bertemu dengannya"
Kali ini aku mengangguk mengiyakan.
"Rindu itu menyenangkan bukan?"
Tanya senja.
Bagiku rindu itu menyesakkan...
Dalam hati aku menjawab.
"Rasa menyesakkan itu adalah sebuah konfirmasi bahwa dia mengisi tempat yang istimewa dalam hatimu"
Kata senja sambil berlalu... Tersenyum pada malam yang datang menggantikannya.
Lalu malam mentertawakanku, untuk yang kesekian kalinya, tentang rindu...
"Nikmati Saja Rasa Itu"
"Rindu itu selamanya akan ada di hatimu, selama kau yakin akan selalu ada senyum untukmu saat kau bertemu dengannya"
Kali ini aku mengangguk mengiyakan.
"Rindu itu menyenangkan bukan?"
Tanya senja.
Bagiku rindu itu menyesakkan...
Dalam hati aku menjawab.
"Rasa menyesakkan itu adalah sebuah konfirmasi bahwa dia mengisi tempat yang istimewa dalam hatimu"
Kata senja sambil berlalu... Tersenyum pada malam yang datang menggantikannya.
Lalu malam mentertawakanku, untuk yang kesekian kalinya, tentang rindu...
"Nikmati Saja Rasa Itu"
Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 2 Juli 2012
No comments:
Post a Comment