Saturday, March 31, 2012

Debar itu Bukan Cinta



Ah, kau memang baik
Selalu baik padaku
Selalu ada untuk membantuku

Tiap kali bertemu denganmu
Ada debar di dada
Tapi ini bukan cinta
Percayalah, bukan cinta

Tiap kali melihat
Senyumanmu yang penuh arti
Membuatku salah tingkah
Tapi ini bukan cinta
Percayalah, bukan cinta

Dan kini
Senyumu, caramu memandangku
Membuatku malu

Aku malu
Malu padamu

Aku malu
Tak ingin bertemu
Sampai tiba waktuku
Untuk mampu
Melunasi semua hutangku
Beri aku waktu

Percayalah...
aku ngga mungkin ngemplang...
:P  


Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 31 Maret 2012

Untuk Sahabat



Kelu
Masih kelu lidah ini
mengingatimu...

Kau yang datang padaku dengan air mata
Bertanya tentang apa itu bahagia

Tangan ini masih membeku
Tak sanggup hapus air matamu

Kau yang sekian lama berkawan dengan luka
Pada akhirnya tiba
Di titik untuk menyerah juga

Sahabat,
aku memang pernah merasakan perih
tapi tak seperih perihmu
aku memang pernah terluka
tapi tak sedalam lukamu
Aku tak punya cukup kata
yang mampu mengobati lukamu
menghapus perihmu

Aku hanya punya waktu
Untuk mendengar keluhmu
Hanya punya bahu
Untuk kau sandarkan lelahmu
Aku akan selalu ada untukmu

[Untuk seorang sahabat yang mengakrabi luka dalam kesendirian. Yang meragukan bahagia di hari depan. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi...]

Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 31 Maret 2012

Friday, March 30, 2012

Kurasai Rasamu



Meski aku ingin...
Tapi aku tak pernah mampu
Merangkai kata untukmu
Mencipta sebuah puisi...
Meski aku ingin...
Tapi aku tak pernah bisa
Memberi warna pada harimu
Yang seringkali tampak kusam...

Meski aku ingin...
Tapi tanganku tak pernah berdaya
Untuk kuulurkan padamu
Untuk meringankan
segala beban di pundakmu
Yang aku bisa
Mengenangmu dalam hati
Hanya dalam hati
Merangkai doa doa untukmu
Segala hal yang baik untukmu

Kau...
Kau yang berkawan dengan sunyi
Yang mencandai malam dengan kesendirian
Yang bersahabat dengan sepi
Yang dalam heningmu,
Kau lantunkan doa doa
Kau nyanyikan pujian untukNya

[Untuk seorang sahabat yang sedang sanksi dengan hari depannya. Percayalah, Allah memiliki beragam cara untuk membuatmu bahagia. Cara yang tidak harus sama dengan orang kebanyakan. Kebahagiaan ada di depan sana... jemputlah!]


Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 30 Maret 2012

Tuesday, March 27, 2012

Amarah



Sudahlah kawan,
Sudahlah...
Bukankah airmata telah sering mengakrabi kita?
Bukankah lapar telah menjadi sahabat kita?
Sudahlah kawan...
Apapun itu,
Siapapun itu,
Yang mencoba melaparkan kita,
Demi apapun itu,
Demi siapapun itu,
Yang tak bosan memeras air mata kita...

Sudahlah kawan,
Sudahlah...
Sudahlah...
Amarahmu,
takkan menyembuhkan buta mereka
Jeritmu,
takkan menyembuhkan tuli mereka

Redamlah amarah
Meski harapan itu terlalu tinggi
Namun jangan berhenti berharap
Bahwa mereka segera sembuh dari kebutaan
dari ketulian...
Hingga mereka dengar
tangis anak-anak yang lapar
Hingga mereka lihat
air mata yang membanjiri tanah air ini

Redamlah amarah...
Teruslah berharap...

Disela Rumor Akan Naiknya Harga BBM
Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 27 Maret 2012

Curhat Malam tentang Gosip Akan Naiknya Harga BBM



Mataku nyaris terpejam saat malam tiba-tiba memanggilku.

"Jangan tidur dulu, temani aku sebentar..." katanya setengah memohon. Dahiku berkerut heran. Hal yang tak biasa.

"Aku lelah" kata malam.

Kata-katanya membuatku terkejut.

"Aku lelah mendengar keluh kesah. Aku lelah menjadi saksi amarah. Aku tak tahu kenapa, berhari-hari ini aku menyaksikan kemurungan bercampur kemarahan. Aku lelah, aku lelah!" kata malam frustasi.

Aku menghela nafas panjang.

"Aku ingin melihat banyak senyum. Aku ingin melihat lebih banyak optimisme saat aku, malam, mengunjungi negerimu ini. Tersenyumlah! Tersenyumlah untukku. Percaya padaku, tak banyak yang memberiku senyum beberapa minggu terakhir ini..." kata malam panjang lebar.

Aku pun tersenyum. Senyum. Apa susahnya?

Ya, apa susahnya tersenyum?
Bahwa benar, hidup tak melulu baik-baik saja.
Bahwa benar, banyak hal berjalan di luar kendali kita.
Bahwa benar, banyak orang bertingkah polah melukai kita, menyakiti kita.
Bahwa benar, keadaan seringkali membuat kita membayangkan hari-hari depan yang suram.
Tapi tidakkah kita ingat, kita pernah, bahkan sering mengalami hal ini? Saat semua tak berjalan baik? Saat kita kehabisan energi untuk melangkah dengan pasti? Saat perbuatan orang lain menjebak kita dalam frustasi?
Kita pernah merasakan semua. Lantas mengapa kita tak yakin akan melewatinya? Mengapa kita tak yakin akan ada masanya saat semua menjadi baik-baik saja?

"Kau diam?" Tanya malam membuyarkan perenunganku. Aku tersenyum lagi padanya.

Lalu kami kembali terdiam. Sunyi.
Dan angin tiba-tiba menghampiri kami. Mengusik kesunyian.

Dan pada angin ku titipkan pesan. Pada saudaraku yang dilanda resah, gundah, dan amarah.
Tersenyumlah.
Sesulit apapun hidup, percayalah, Tuhan memiliki cara untuk membuat kita tersenyum, membuat kita bahagia.
Selalu ada harapan. Yakinlah...

Ditulis untuk diposting sebagai status Facebook, 27 Maret 2012